Setelah minggu kemarin saya habis jalan-jalan ke Kebun Buah Mangunan, Hutan Pinus dan Puncak Becici Jogja, kali ini kebetulan saya dimintai
tolong untuk mengantar keponakan pulang ke Jogja. Saya bersama keluarga
berangkat dari Ambarawa sore hari dan sampai di Jogja malam hari.
Karena badan terasa capek, saya istirahat di Rusun
(rumah susun) tempat tinggal keluarga keponakan saya. Sambil nyantai, saya
mencoba browsing di internet untuk
mencari tempat wisata baru yang ada di Jogja. Dan akhirnya saya menemukan
tempat wisata yang lagi hit, yaitu Taman Tebing Breksi.
Pagi hari setelah mandi dan sarapan, saya bersama
keluarga langsung berangkat menuju Taman Tebing Breksi. Dengan mengikuti
petunjuk dari Google Maps, dari kota Jogja saya meluncur kearah jalan Jogja
Solo, setelah ketemu Pasar Prambanan
langsung belok kanan ke arah jalan Prambanan Piyungan, terus mengikuti petunjuk
arah ke Candi Ijo. Dan akhirnya sampai juga saya di Taman Tebing Breksi.
Taman Tebing Breksi
Taman Tebing Breksi merupakan sebuah tebing tinggi
bekas penambangan batu, yang letaknya berdekatan dengan Candi Ijo. Namun
ternyata, Tebing Breksi ini masuk sebagai situs geologi dan sudah ditetapkan
sebagai situs Geoheritage Candi Ijo yang harus dilestarikan dan dilindungi.
Lokasi Tebing Breksi ini tepatnya berada di Dusun Groyokan Desa Sambirejo,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
Tebing Breksi Jogja |
Untuk masuk ke area Taman Tebing Breksi, para
pengunjung cuma butuh memberi sumbangan sukarela untuk pembiayaan pengelolaan
tempat itu, tetapi pengunjung hanya dikenakan biaya parkir Rp. 2.000 untuk
motor dan Rp. 5.000 untuk mobil.
Suasana di Tebing Breksi |
Dinding tebing yang di pahat berbentuk ular naga |
Dinding tebing yang dipahat berbentuk wayang |
Tangga menuju ke atas Tebing Breksi |
Tebing Breksi menawarkan keindahan alam yang cukup
indah, dengan deretan tebing batu breksi yang menjulang gagah dan dibentuk
sedemikian rupa sehingga sangat menarik. Selain menyajikan keindahan geoheritage,
dari atas Tebing Breksi pengunjung juga dapat melihat lanscape kota Jogja, Candi
Prambanan, Candi Ratu Boko hingga hilir mudik pesawat di Bandara Adi Sucipto.
Di atas Tebing Breksi |
Untuk fasilitas yang ada di kawasan
Tebing Breksi ini lumayan komplit, seperti tempat parkir, toilet, tempat makan,
dan musholla. Selain itu ada tempat untuk pertunjukan budaya yaitu Taman
Tlatar Seneng dan ada pula air terjun kecil.
Taman Tlatar Seneng (sumber) |
Tempat parkir Tebing Breksi |
Air terjun yang ada di kawasan Tebing Breksi |
Setelah puas keliling kawasan Tebing breksi dan
foto-foto, karena masih ada waktu untuk jalan-jalan maka perjalanan saya
lanjutkan menuju Candi Ijo, yang letaknya tidak jauh dari Tebing Breksi. Sangat
disayangkan, jalan menuju Candi Ijo dalam keadaan rusak, tapi masih bisa
dilewati.
Candi Ijo
Setelah sampai di kawasan Candi Ijo, saya langsung
mencari tempat untuk parkir mobil, karena tempat parkir di sini tidak terlalu
luas. Akhirnya saya menemukan tempat parkir yang masih cukup untuk satu mobil, dan
kebetulan di tempat parkir ini menyediakan gardu pandang untuk foto-foto. Dari
tempat parkir saya sekeluarga masuk lokasi Candi Ijo dengan harga tiket masuk
Rp. 5.000 per orang.
Gardu pandang di parkiran Candi Ijo |
Candi Ijo berlokasi di Bukit Ijo,
Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta ini letaknya tidak terlalu jauh dengan lokasi Tebing
Breksi. Candi Ijo merupakan tempat yang bagus untuk melihat pemandangan alam
karena lokasinya yang berada diatas bukit membuat pemandangan sekitar dapat
terlihat dari atas ketinggian sehingga selain dapat melihat arsitektur candi
yang megah juga dapat melihat keindahan alam yang begitu eksotis.
Candi Ijo Jogja (sumber) |
Bangunan Candi Ijo ini terdiri dari
17 struktur bangunan dan terbagi lagi menjadi 11 teras berundak. Teras pertama
merupakan halaman yang akan menuju ke pintu masuk merupakan teras berundak yang
membujur dari barat ke timur. Pada teras paling atas terdapat delapan lingga
patok, bangunan candi utama dan tiga candi perwara. Dari ke-11 teras ini, yang
paling sakral terletak pada teras tertinggi yaitu teras ke-11. Ragam relief
yang dapat kita jumpai yang terpahat pada dinding candi menandakan candi ini
peninggalan umat Hindu.
Salah satu candi yang ada di komplek Candi Ijo |
Keunikan lain yang dimiliki Candi
Ijo ini adalah bekas salah satu pondasi candi yang dipahat langsung dari bukit
kapur yang tertanam pada tanah. Berbeda dengan pondasi candi pada umumnya yang
tersusun dari batu-batu andesit. Pahatan yang dilakukan di batu kapur ini dapat
anda lihat sementara badan bangunannya masih belum tersusun.
Setelah
puas keliling Candi Ijo dan tak lupa mengabadikan kenangan dengan berfoto-foto,
saya bersama keluarga langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Ambarawa.
Jalan-jalan ke Tebing Breksi dan Candi Ijo Jogja
Reviewed by denbaguse
on
21.00
Rating:
Kalau di candi ijo bus pariwisata bisa masuk Ndak?
BalasHapusUntuk bus kecil bisa masuk, tapi kalau bus besar sepertinya tidak bisa, karena tempat parkirnya terbatas.
Hapus