Musim liburan anak sekolah, kurang afdol kalau tidak untuk
jalan-jalan. Nah, kemarin tanggal 18 Desember 2016, saya dan anak saya
menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Curug 7 Bidadari dan Grojogan Klenting
Kuning Sumowono.
Tujuan pertama saya adalah ke Curug 7 Bidadari dan
tujuan kedua baru ke Grojogan Klenting Kuning. Sekitar jam 10.30 WIB, saya
berangkat dari Ambarawa menuju ke Curug 7 Bidadari Sumowono. Bermodalkan sepeda
motor dan dengan panduan Google Maps, saya bersama anak saya langsung meluncur mencari
lokasi keberadaan Curug 7 Bidadari. Sesampainya di Pasar atau terminal Sumowono
ada pertigaan saya ambil jalan yang lurus sampai menemukan petunjuk arah menuju
Curug 7 Bidadari yang letaknya di kiri jalan. Selepas itu akan masuk pada jalan
perkampungan dengan kondisi yang sudah cukup baik dan hanya dibutuhkan waktu
sekitar 10 menit sampai di gerbang loket Curug 7 Bidadari. Dengan membayar tiket
masuk sebesar Rp. 5.000,- per orang, dan untuk parkir kendaraan bermotor Rp. 2.000,-.
Untuk menuju lokasi Curug 7 Bidadari hanya sekitar 300
meter dari tempat parkir. Sebelum menuju ke lokadi air terjun, kita harus
melewati dulu 2 buah jembatan yang terbuat dari bambu. Setelah dari jembatan
pertama, kita menyusuri jalan setapak sambil menikmati panorama keindahan
persawahan milik warga setempat. Setelah itu melewati jembatan kedua dan sampai
di lokasi Curug 7 Bidadari.
Jembatan bambu sebelum ke lokasi curug |
Panorama persawahan |
Curug 7 Bidadari merupakan salah satu
tempat wisata air terjun yang terletak di Dusun Keseneng, Desa Keseneng,
Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Air terjun ini sangat
cocok untuk dikunjungi sebagai alternatif untuk melepaskan kepenatan di hari
libur kerja.
Curug 7 Bidadari memiliki air terjun susun tiga yang
masing-masing terdapat kolam di bawahnya. Dari ketiga susunan air terjun
tersebut membentuk tujuh buah air terjun. Jika dihitung-hitung, ketinggian air
terjun 7 Bidadari memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter.
Foto bersama anak di Curug 7 Bidadari |
Sisi lain Curug 7 Bidadari |
Setelah puas menikmati air terjun sambil foto-foto, perjalanan saya lanjutkan ke tujuan kedua yaitu Grojogan Klenting Kuning. Keluar dari lokasi Curug 7 Bidadari, saya langsung meluncur untuk mencari lokasi dari Grojogan Klenting Kuning.
Setelah keluar dari jalan ke Curug 7
Bidadari, dan sampai di Camp Bantir, saya ambil jalan belok kiri ke arah jalan
menuju ke Boja. Sekitar 5 menit, di sisi kanan jalan terdapat spanduk besar di
pinggir jalan yang menandakan arah lokasi Grojogan Klenting Kuning.
Dari jalan raya kita harus memasuki daerah pemukiman
penduduk kurang lebih 500 meter terlebih dahulu sebelum sampai ke lokasi. Sebelum
memasuki lokasi Grojongan Klenting Kuning, kita harus membeli tiket masuk
sebesar Rp. 5.000,- per orang dan biaya parkir Rp. 2.000,-
Tapi sebelumnya kita mesti berjalan menuruni beberapa
anak tangga terlebih dahulu yang berada di dekat pintu masuk ( parkir ).
Setelah itu akan melewati jalan setapak beberapa meter, kemudian akan sampailah
kita ke lokasi Grojogan Klenting Kuning. Jarak antara lokasi parkir dengan
lokasi Grojogan cukup dekat, sekitar sekitar 50 meter saja.
Grojogan
Klenting Kuning merupakan air terjun mini alami yang sudah
lama terbentuk. Ada dua air terjun dengan tebing berwarna kuning disini, air
terjun besar memiliki tinggi sekitar 6 meter sedang air terjun kecil memiliki
tinggi setengahnya. Keduanya tampak cantik bersanding dengan hutan pinus lebat
di sekeliling mereka. Hutan pinus ini pula yang membuat cuaca di sekitar grojogan
terasa begitu sejuk dan alami.
Foto bersama anak di Grojogan Klenting Kuning |
Bahagia itu sederhana, jika kita bisa tertawa bersama |
Selain dua grojogan itu masih ada dua grojogan lagi di
kawasan ini. Satu grojogan berada di area bawah warung, sedang grojogan lainnya
belum bisa dikunjungi karena ketiadaan akses jalan. Sesuai versi pertama asal
mula penamaan Grojogan Klenting Kuning, ketiga grojogan ini dinamai seperti
saudara-saudara angkat Klenting Kuning. Grojogan kecil di sebelah curug besar
dinamai Grojogan Klenting Biru, grojogan di area bawah warung bernama Grojogan Klenting
Hijau, dan yang belum bisa dijangkau adalah Grojogan Klenting Merah.
Grojogan Klenting Kuning yang lebih kecil |
Untuk fasilitas yang ada disini bisa dikatakan lengkap
meski kondisinya masih sederhana. Ada gubug terbuka untuk menikmati
pemandangan, ada pendopo terbuka untuk tempat beribadah, terdapat pula kamar
ganti dan toilet walau untuk kesana harus menaiki bukit kecil terlebih dahulu.
Setelah puas foto-foto dan menikmati Grojongan
Klenting Kuning, saya langsung naik kembali ke tempat
parkiran, dan langsung meluncur pulang. Dalam perjalanan sampai di Bandungan, saya menyempatkan diri untuk mampir membeli
sate kelinci.
Jalan-jalan ke Curug 7 Bidadari dan Grojogan Klenting Kuning Sumowono
Reviewed by denbaguse
on
16.03
Rating:
salam kenal om saya juga suka blog. boleh share ilmunya. ada nomor WA?
BalasHapus