Hari kedua di Bali, setelah
sarapan pagi di hotel, saya dan rombongan berangkat menuju tempat wisata
berikutnya yaitu Kintamani, Agrowisata Kopi, Pura Tirtha Empul dan BCC (Bali
Classic Center). Tapi sebelum ke Kintamani, rombongan mampir dulu di Cening
Bagus (pusat oleh-oleh) untuk belanja. Setelah dari Cening Bagus, rombongan
mampir di Galuh (pusat kain batik khas Bali), sekalian melihat-lihat rumah adat
Bali yang berada di belakang toko. Setelah puas belanja dan melihat-lihat rumah
adat Bali, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kintamani.
Kintamani Bali |
Kintamani
sendiri merupakan tempat wisata untuk menikmati
keindahan pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur. Biasanya para pengujung bisa
menikmatinya dari tempat yang lebih tinggi yaitu dari Penelokan di desa
Kedisan. Banyak
pengunjung yang datang ke desa ini dengan tujuan untuk hanya sekadar menikmati
makan siang sambil melihat-lihat pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur
ditemani dengan susasana sejuk yang masih sangat alami.
Tapi
sayang, waktu itu rombongan kami tidak bisa turun untuk foto-foto, karena
tempat parkirnya penuh. Sehingga rombongan kami hanya istirahat untuk makan
siang di salah satu restoran setempat sambil menikmati pemandangan yang ada di
daerah tersebut.
Setelah
dari Kintamani, rombongan langsung meluncur ke Agrowisata Kopi BAS (Buana Amertha
Sari). Ini merupakan salah satu lokasi agrowisata yang memberikan pengalaman
mengolah dan menikmati hasil kebun.
Masuk
ke kawasan perkebunan, udara sangat sejuk dengan pohon besar seperti kopi,
kakao, papaya, kelapa, pisang, sampai tanaman perdu aneka rempah. Di
masing-masing pohon ada tulisannya dalam bahasa Inggris.
Selain
itu, BAS juga memperlihatkan cara proses kopi dari biji mentah menjadi bubuk.
Sebuah sudut di desain seperti dapur tradisional dengan tungku kayu. Biji kopi
di roasting sehingga udara menjadi semerbak kopi. Aneka biji kopi diperlihatkan
seperti arabika, robusta, sampai luwak yang masih ngetren dan mahal.
Salah satu proses pembuatan kopi dari biji kopi menjadi bubuk kopi |
Setelah
melihat proses pembuatan kopi, rombongan diarahkan ke salah satu tempat yaitu kedai
kopi di tengah kebun. Dengan panorama bukit hijau di seberang lembah, para pengunjung
menyesap aneka jenis kopi yang disediakan. Disini modelnya, kalau kita beli
olahan kopi, maka kita akan diberikan 12 tester kopi, teh dan olahan rempah
secara gratis. Olahan teh terdiri dari tester gratis lemon tea,
lemongrass tea, rosella tea, pandanus tea, ginger tea, dan ginseng tea. Sementara
dari olahan kopi ada arabica dan robusta coffee, coconut coffee, vanilla, serta
hot cocoa. Setelah puas menikmati kopi, kita melanjutkan perjalanan ke obyek
wisata berikutnya yaitu Pura Tirtha Empul.
Pura Tirtha Empul adalah sebuah tempat persembahyangan
bagi umat Hindu yang di dalamnya terdapat beberapa pancuran air suci yang
dipercaya sebagai air yang dapat menyucikan tubuh (Pelukat). Pura Tirtha Empul
terletak di wilayah desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar.
Pura Tirtha Empul Bali |
Setiba
di parkiran kita akan membeli tiket masuk (saya sudah ditanggung biro wisata) dan
sebelum masuk menuju pintu masuk area pura, kita diwajibkan memakai kain
sejenis sarung bagi yang memakai celana pendek atau di atas lutut dan
memakai selendang saja jika sudah memakai pakaian di bawah lutut, kain dan
selendang sudah disediakan oleh pihak pengelola wisata, hal ini untuk
menghormati area suci di dalam pura.
Kebetulan
setelah masuk di area pura, saya ketemu dengan artis sinetron Anak Jalanan
(Dado), langsung saja saya minta foto sama si Dado (lumayan bisa foto sama
artis sinetron). Tidak hanya Dado, tetapi ada juga Mondy dan Reva yang saya
lihat, tapi saya tidak bisa foto sama mereka, keburu di tarik sama managernya
untuk keluar dari area pura.
Ketemu "Dado" artis sinetron Anak Jalanan RCTI |
Di
dalam area Pura Tirtha Empul kita akan melihat banyak pancoran air sumber yang
jernih dan besar, tempat inilah yang dipakai oleh masyarakat Bali untuk melukat
atau mandi dengan tujuan membersihkan diri dari roh jahat yang berada dalam
tubuh. Saya sendiri tidak ikut mandi, karena saya tidak membawa baju ganti,
hehehe...
Pancoran air di area Pura Tirtha Empul |
Setelah
puas menikmati beberapa keunikan Pura Tirta Empul, kita jalan menuju keluar
pintu dan akan melewati sebuah kolam ikan koi dan jenis lainnya yang
sangat banyak. Sepanjang pintu keluar kita akan melewati banyak pedagang yang
menawarkan barang dagangan mereka seperti, kain Bali, patung, lukisan,
gantungan kunci dan handycraft lain buatan masyarakat Tirtha Empul Bali.
Setelah dari Pura Tirtha Empul, kita melanjutkan ke obyek wisata berikutnya
yaitu Bali Classic Center (BCC).
Kolam ikan yang ada di area Pura Tirtha Empul |
Bali
Classic Centre (BCC) lokasi di Ubud dan ini adalah Taman Wisata khusus dengan
desain seni khusus penuh pemandangan sawah, sungai dan alam udara segar. Di
pintu gerbang BCC, kami yang datang langsung disambut dengan iring-iringan
orang Bali ala tradisi Melasti menuju Wantilan (ruang lobi). Setelah iring-iringan penyambutan ala
Melasti, para wisatawan langsung melintasi gapura untuk masuk pendopo. Di
pendopo, mereka beristirahat sambil menikmati tarian Sekar Jagat yang dimainkan oleh tiga perempuan Bali.
Tarian Sekar Jagad |
Setelah
itu, para pengunjung BCC diajak ke panggung pertunjukan. Di atas panggung itu
disajikan tarian Cendrawasih, tarian Topeng, tarian Barong Macan, lalu diakhiri
dengan tarian Pergaulan (Joged). Pada tarian joged ini, ketiga penari perempuan
itu mendekati pengunjung dewasa, baik perempuan maupun laki-laki untuk diajak
menari ke panggung pementasan atau joged bersama. Acara diakhiri dengan foto
bersama para penari tersebut.
Bersambung...
Perjalanan Wisata ke Bali #2
Reviewed by denbaguse
on
22.00
Rating:
Tidak ada komentar:
Berkomentarlah secara bijak, jangan melakukan SPAM